Rabu, 14 Desember 2016

Juara Pidato, Karena Cinta Bahasa Jawa

dinus.ac.id

Titah Banu Arum merupakan salah satu mahasiswi dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Titah juga merupakan mahasiswi aktif dari organisasi mahasiwa yaitu LPM Wartadinus. Dari total 15 peserta yang mengikuti ajang Lomba Pidato ini, Titah masuk semi Final dengan tema yang spontan yang pastinya membuat orang kaget. Tapi tidak demikian dengan Titah ini karena Titah sudah berlatih sekian lama. Akhirnya Titah pun keluar sebagai Juara 2 dalam lomba tersebut.

Lomba Pidato diadakan di UPGRIS Semarang. Titah pun berhasil menyampaikan pidatonya dengan lancar selama 3 Menit 50 Detik. “Bilih sak menika para kaneman sampun nyingkur saking kabudayanipun piyambak, kepara kaanggep kina, jadul, mboten gaul.Lajeng sinten ingkang badhe nerasaken budaya tilaran para leluhur ingkang sakalangkung agung menika?... sumangga dipun wigatosaken murih kuncaraning jawi..” Begitulah salah satu kalimat Pidato yang disampai kan Titah dalam Pidatonya. Ternyata di kampus tempat titah mengemban Ilmu ternyata tidak ada prodi bahasa jawa. “Mungkin karena saya terbiasa berlatih mendalang sejak kecil, jadi tidak kagok dengan bahasa Krama Inggil” jelas Titah. Hobinya ternyata adalah Men-dhalang dan telah terbiasa untuk mengatur intonasi dan suara-nya sejak ia masih kecil.

Titah juga senang mengikuti berbagai lomba karena dapat menambah wawasan dan juga menambah Teman. “Saya kira memang sudah kewajiban kita sebagai generasi bangsa untuk tetap melestarikan budaya, salah satunya melalui bahasa. Bahasa Jawa yang menjadi bahasa komunikasi keseharian kita, tentunya mengajarkan kita unggah-ungguh, sopan santun terhadap siapa yang menjadi komunikan kita” ujar Titah di Semarang. Titah mengambil jurusan Ilmu Komunikasi di salah satu Universitas Swasta di Semarang.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon